Biodisel Lebih Ramah Lingkungan ?

Sebelumnya punten kalau tulisan saya ini terasa skeptis terhadap biofuel, khususnya biodisel yang menggunakan bahan dasar dari kelapa sawit, soale saya termasuk yang tidak setuju pembantaian hutan untuk alasan apapun.

Sejak awal-awal isu pemanasan global diluncurkan banyak orang yang mengalami eforia tentang pencarian bahan bakar alternatif yang lebih ramah lingkungan dari bahan bakar minyak yang divonis jadi salah satu penyebab pemanasan global. Eforia itu mengantarkan sebagian orang berfikiran bahwa penggunaan bahan bakar nabati (biofuel) adalah salah satu solusi untuk mengatasi pemanasan global karena dianggap lebih ramah lingkungan.

Well… jika mengacu kepada reaksi dasar pada proses pembakaran dimana bahan bakar – darimanapun sumbernya, baik bahan bakar minyak maupun bahan bakar nabati – keduanya tetap mengandung unsur karbon ( C ) dan hidrogen ( H ), yang juka mengalami proses pembakaran dengan oksigen ( O ) maka reaksi dasarnya adalah sbb :

Televisi, Ga Kalah Provokatif Dibanding Provokator di Lapangan

Dah tiga hari ini ngerasa bebal dengan beberapa stasiun TV Indonesia.

Gimana ga, hampir di semua stasiun TV swasta menayangkan “berita ekslusif” tentang tawuran yang terjadi di Jakarta, Bandung, Gorontalo n Makasar selama wiken kemaren. Yang konyolnya stassiun TV tersebut masih tetap menyalahkan Pemerintah / Kepolosian yang tidak mengantisipasi tawuran tersebut, padahal dengan menyiarkan berita itu sendiri secara berulang2 sudah melakukan provokasi dan mengilhami kepada pemirsa hanya karena ingin menayangkan “berita ekslusif” tersebut secara terkini seolah mereka merupakan up to date dengan berita.

Tip n Trik Advanced Googling

Punten baru sempet sekarang sharing soal tips n trik googling.
Tapi sebelumnya saya pengen curhat dulu….

Saya pernah ngerasa jengkel sama beberapa member di suatu milis yang kebetulan saya jadi mod juga disitu. Gimana nggak, postingan mereka berasa naif banget. Padahal dari nama milisnya aja sudah menggambarkan bahwa penghuninya well educated, tapi sayang postingannya banyak yang jauh banget dari netiket (etika ber-internet).

Emang sih hampir di semua milis selalu ada bad habbit seperti ini, tapi di milis itu betul-betul jauh diluar ekspektasi saya. “Kesalahan” yang terjadi di milis itu sama dengan yang terjadi di milis lain, yaitu :

* posting email ga nyambung dengan subject
* isi email ga jelas maksud/maunya apa
* atau subject-nya kelewat sederhana sehingga tidak menggambarkan isi email.
contoh : “tolong dong..“, “tanya…“, “mohon pencerahan.. “, dll

Makan Udang dan Vitamin C akan mengakibatkan keracunan Arsen ?

Tadi abis konsul diet di RS kumpeni disini jadi keingetan soal email hoax yg pernah sempat beredar, yaitu soal makan udang trus minum vitamin c bikin keracunan arsen. Mungkin dah pernah baca ato denger hoax tersebut.

Sebelumnya mari kita liat dulu menggunakan elmu smakbologi tentang kimia dasar :

Protein (organik) + vit. C (organik) —/–> warangan (anorganik)

Jadi yg namanya udang tuh kaya akan protein. Dan yg namanya protein tuh non polar (ga larut dalam air). Supaya protein yg kita makan bisa terangkut ke sel2 tubuh kita harus dilarutkan dulu, dan Vit. C adalah pelarut yg baik utk bisa membawa protein menuju sel2 tubuh kita. Atas dasar asumsi itulah makanya saya kalo makan yg high protein suka ditutup dg vit. C (buah2an, terutama orange juice) untuk memaksimalkan serapan asupan nutrisi saya, karena vit. C ga diproduksi oleh tubuh kita.

Akhirnya Saya Bisa Ngeblog Lagi

Alhamdulillah… Setelah lebih dari dua tahun ga bisa ngeblog disini gara-gara ga bisa login karena situs ini saya konek kan dengan personal domain menggunakan koneksi API Key, sementara personal domain saya sendiri crash gara-gara saya oprek dan mengakibatkan ga bisa login kemana-mana.

Setelah bolak-balik berkoresponden dengan support@wordpress.com yang mau dengan sabar mandu saya untuk recover situs NgelMu ini akhirna tadi bisa juga recover lagi. Sebetulnya saya bisa saja sih bikin akun baru, toh gratisan juga. Tapi saya sayang banget dengan artikel yang sudah ditulis disini. Belum lagi “brand image” dari persembahanku dan NgelMu yang sudah terlanjur melekat buat para pembaca.

Akhirnya selamat membaca lagi deh 🙂

:: Asa kararagok nulis euy karena dah kelamaan ga ngeblog… 😀

Doooh… Media Massa di Negeriku, mBokya Isi Beritanya Dikontrol Dulu

Mungkin tiga artikel terakhir yang saya tulis disini agak kurang nyambung dengan genre ini yang tentang QC Migas, tapi masih ada relevansinya dengan bahan kimia.

Barusan nonton berita sore di salah satu stasiun TV swasta. Pemberitaanya masih tentang penembakan dan “pemboman” seorang pengusaha hiburan malam di Bali beberapa hari yang lalu. Yang membuat saya miris adalah di berita tersebut si narator menyebutkan nama-nama bahan kimia (bahkan beberapa diantaranya nama-nama IUPAC) yang kemungkinan digunakan untuk pembuatan bahan peledak tersebut.

Honestly, saya kurang ngerti gimana dengan regulasi atau UU penyiaran di Indonesia, tapi seyogyanya nama-nama bahan kimia untuk bahan peledak tidak disebutkan di media massa, karena berpotensi membuat orang yang tidak tau cara bikin bahan peledak jadi tau setelah nonton berita tersebut. Meskipun di berita tersebut tidak disebutkan cara pembuatannya, tapi tetap saja beresiko meningkatkan modus atau kwalitas kriminal di Indonesia. Terutama oleh orang-orang yang berfikiran kriminal.
mBok ya di filter dulu, gitu lho…

Hari Ini, Pukul 10 Pagi, 15 Tahun Yang Lalu

Meski sudah berjalan 15 tahun, tapi masih segar diingatan saya ketika kami duduk rapi di Ruang Komering Gedung Patra Ogan layaknya Tamtama yang akan diwisuda. Kami yang saat itu dipanggil satu persatu untuk disebutkan Nama, Nomor Pegawai dan lokasi penempatan.

Dari 318 orang di angkatan kami, 34 orang diantaranya ditempatkan disini, termasuk saya. Ada rasa bangga dan percaya diri yang memenuhi perasaan kami. Bagaimana tidak, kami ternyata lulus ketika beberapa diantara kami ada yang harus ”DO”.

Ya, saat itu, 15 Februari 1993 adalah hari pengangkatan BKJT-II menjadi pekerja Pertamina yang dilakukan oleh PUD saat itu, Bpk Mudjihartomo. Dan hari ini kita pas melaksanakan UTD ke-15. Salah satu milestone atau check-point dalam perjalanan sebagai pekerja Pertamina telah dilampaui.

Bagaimanapun kondisi kedepanya, buat teman-teman BKJT-II saya mengucapkan
selamat ber-UTD ke-15.

Stop Impor CFC & Metil Bromida per 1 Januari 2008

Barusan liat iklan layanan masyarakat di TV tentang sosialisasi KLH tentang penghentian import CFC untuk refrigeran (bahan pendingin ruangan) & propellant (bahan pendorong untuk spray) dan penghentian import metil bromida untuk pergudangan tmt 1 januari 2008 cukup menarik buat saya.

Pada iklan layanan masyarakat tersebut tidak menyebutkan penghentian penggunaan CFC dan metil bromida. Nampaknya Pemerintah memang menunjukkan sikap kooperatif terhadap industri yang masih menggunakan kedua bahan tersebut. Suatu hal yang positif, karena kebijakan tersebut menghasilkan win-win solution. Jadi nampaknya nantinya kedua bahan perusak ozon yang ada di Indonesia akan dibiarkan habis dan secara bertahap pasar diharapkan mulai beralih ke bahan-bahan non-CFC.

Antara Klorin, Fenol dan Media Massa

Jumat sore (30 Nov) kemaren kebetulan pulang kerja on-time karena lapar ga makan siang, saya makan sambil nonton berita sore di salah satu stasiun TV.

Salah satu beritanya adalah tentang banjir dan kesulitan air bersih di Jakarta Utara. Sebagai spesies yang rada ngarti tentang pengolahan air karena kebetulan pernah kerja di Laboratorium PDAM JAYA Jakarta yang juga memproduksi air untuk kebutuhan ke Jakarta Utara saya jadi sedih dan kecewa ke stasiun TV.

Gimana ga sedih, ternyata di stasiun TV manapun pemberitaan di kita masih berkiblat kepada rating tinggi supaya iklannya naik dengan cara bikin berita sensasional dan mengesampingkan kebenaran informasi itu sendiri. Jadi ceritanya diacara tersebut pembawa berita menyampaikan bahwa dengan banjirnya Jakarta Utara maka satu-satunya sumber air bersih yang dapat digunakan adalah dari PDAM, itu pun dengan pasokannya yang kurang dan masih berbau kaporit.

Soal pasokan yang kurang emang keadaan yang klise dari dulu karena total produksi air bersih dari PDAM Jaya belum bisa memenuhi kebutuhan air bersih untuk penduduk Jakarta yang sudah terlalu padat. Tapi soal kwalitas air PDAM Jaya yang masih berbau kaporit dan diopinikan dan didramatisir oleh pembawa berita bahwa hal itu juga merupakan masalah bagi kesehatan betul-betul kesalahan besar.

Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 416 Tahun 1990 Tentang Syarat-syarat Dan Pengawasan Kualitas Air

Peraturan Menteri Kesehatan
No. 416 Tahun 1990

Tentang : Syarat-syarat Dan Pengawasan Kualitas Air